Kamis, 07 Mei 2015

Al-Zahrawi Ahli Bedah Islam



AL-ZAHRAWI
(Perintis llmu Bedah)



 

 Walau namanya tak seharum Ibnu Sina atau Ibnu Rusyd, namum kiprah Al-Zahrawi dalam bidang Kedokteran khususnya ilmu bedah mampu membuat bola mata dunia terbelak. Ketikaitu orang-orang masih tabu melakukan pembedahan jaringan tubuh Manusia karena dianggap sebagai salah satu usaha merubah ciptaan Tuhan.
Namun Ilmuan yang lahir pada tahun 324 H ini telah melakukan sesuatu yang tidak popular dimasanya, yaitu mengemukakan tentang teknik pengobatan dengan cara operasi dan menerangkan cara-cara pelaksanaanya, jenis penyakit yang harus dioperasi dan jenis-jenis alat dan perkakas yang dipakai.
Di zamannya, Al-Zahrawi dikenal sebagai orang yang cukup pandai dan telah meletakkan dasar-dasar kuat bagi ilmu bedah yang masih berlaku hinggasekarang.
Rumahnya terletak di al-Zahra, Andalusia (sekarang Spanyol). Salah satu mahakarya Al-Zahrawi yang terkenal adalah kitab al-Ta’rif berjumlah 30 jilid .Kitab ini menerangkan secara lugas tentang ilmu bedah,  sehingga membuatnya terkenal dan namanya harum dalam dunia kedokteran. Dan ia dikenal pula sebagai ahli bedah Obthalmik.
Dalam kitab tersebut, Al-Zahrawi menjelaskan secara tuntas tentang ilmu bedah lengkap dengan 200 ilustrasi. Ini merupakan kitab pertama yang ia terbitkan, namun mampu memukau siapa saja yang mempelajarinya.
Al-Zahrawi membagi penbedahan dalam tiga kategori, yaitu: membakar, memotong (membuka) dan memolester. Ia mendesign alat-alat bedah untuk memotong, menguliti dan seterusnya serta menganjurkan logam-logam apa saja yang harus digunakan. Ia memberi banyak perhatian terhadap penghentian pendarahan dengan jalan membakar, menekan-nekan otot dan menusuk (membekam).
Ketika perawatan gigi di Eropa baru pada tingkat permulaan, yaitu hanya sebatas menghilangkan rasa nyeri. Al-Zahrawi telah menemukan berbagai alat kedoteran, seperti: alat cabut gigi,  gergaji kecil dan secara seksama melukiskan cara mengikat gigi dengan benang emas dan perak.   Ia juga memberikan contoh dengan cara membuat gigi palsu dari tulang-tulang binatang untuk mengganti gigi yang sudah rapuh.
Al-Zahrawi juga berhasil menemukan cara menghapuskan penyakit amandel yang diderita seseorang. Ia juga menemukan alat untuk menarik bayi dari dalam rahim sang Ibu yang sulit melahirkan. Ia pun mahir dalam cabang-cabang ilmu kedokteran lainnya. Tidak hanya dibidang pembedahan saja, namun ia juga ahli dibidang obat bius dan diet.
Karya-karya Al-Zahrawi pun akhirnya mulai membanjiri negeri-negeri Eropa. Sehingga dalam History of Literature in France”, kita menyimak kata-kata yang mengungkapkan “Dalam abad XII telah bangkit perhatian dalam ilmu bedah. Ini disebabkan karena dokter-dokter yang pindah ke Prancis membawa serta karya-karya Al-Zahrawi, seorang pakar kedokteran dari Andalusia dan dianggap sebagai ilmuan terkemuka dibidang kedoteran”.
Ilmuan-ilmuan Eropa menganggap bahwa Al-Zahrawi sama dan setara dengan Jalinos dalam kecakapannya yang tinggi. Sehingga tidak heran bila Sholiak menyebut al-Zahrawi lebih dari 200 kali dalam bukunya. Sementara itu, Ibn Al-Bittar menggunakan sebagian besar ilmu pengetahuan dari Al-Zahrawi dalam membuat roti yang gizinya cukup tinggi dan mengestrakminyak.
Begitu juga dengan Dr. Klodis, seorang ahli bedah abad XIV berhutang budi pada Al-Zahrawi ketika menulis buku-bukunya. Tidak ketinggalan pula Frari, seorang dokter Italia abad XV juga banyak merujuk kepada Al-Zahrawi ketika menulis karya-karyanya tentang makanan.
Dalam abad yang sama, beberapa dokter terkemuka di Italia lainnya juga mengutip penemuan-penemuan Al-Zahrawi saat mereka menulis karya-karyanya tentang racun.
Al-Zahrawi sekarang telah tiada. Namun ia telah banyak mewariskan ilmunya kepada kita semua. Ia adalah cendikiawan muslim yang tidak hanya dikenal namanya dikalangan umat Islam, tapi ia juga pernah mengharumkan nama Islam di bumi belahan barat.
Sebelum Negara-negara barat bangkit mengejar ketinggalannya, para ilmuan muslim kita telah muncul kedepan lebih dahulu dengan berbagai karya dibidangnya masing-masing. Semua itu menjadi catatan sejarah Islam yang patut menjadi teladan bagi kita.

Sumber: Hidayatullah. 2005. Pejuang Dan Pemikir Islam Dari Masa Ke Masa. Jakarta. Iqra Insan Press.
              wikipedia Al-zahrawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar