Senin, 27 Juli 2015

Rumoh Aceh Beserta Isinya


RUMOH ACEH


            Rumah Aceh atau Rumoh Aceh merupakan rumah atau tempat kediaman orang Aceh tempo dulu walaupun sekarang sudah mulai hilang dan terpinggirkan oleh Rumah-rumah yang berbentuk Modern, dan hanya ada beberapa buah saja di kabupaten-kabupaten yang ada di Aceh. Namun disini kami mencoba membahas hasil dari pengamatan kami yang kami pusatkan di Museum Rumoh Aceh yang terletak tidak jauh dari pusat kota Banda Aceh. Ketika kami mengamati Museum Rumoh Aceh ini banyak hal-hal baru yang kami temui, walaupun kami orang Aceh asli tetapi banyak hal yang kurang kami ketahui dari rumah Aceh ini karena banyak hal-hal yang telah hilang dari kehidupam masyarakat Aceh yang telahbanyak mengadopsi Rumah bertipe modern. Rumah Aceh yang berada di Museum Rumoh Aceh ini terdiri dari 44 tiang dan mempunyai 2 tangga depan dan belakang.
            Pada umumnya Rumoh Aceh merupakan rumah panggung dengan tinggi tiang antara 2,50-3 meter, terdiri dari tiga atau lima ruang, dengan satu ruang utama yang dinamakan rambat. Rumoh dengan tiga ruang memiliki 16 tiang, sedangkan rumah lima ruang memiliki 24 tiang. Pintu utama rumah Aceh tingginya selalu lebih rendah dari ketiggian orang dewasa. Biasanya  berukuran kira-kira 120-150 cm sehingga setiap orang yang masuk ke rumah Aceh harus menunduk, menunduk tersebut bermakna untuk menghormati pemilik rumah dan tanpa mengenal pangkat atau derajat orang tersebut. Ketika kita masuk, kita akan merasakan ruang yang sangat lapang karena didalam rumah tak ada perabot ataupun Meja dan Kursi. Akan tetapi yang ada hanya tikar ngom (tikar yang terbuat dari tumbuhan sejenis ilalang yang dilapisi tikar pandan), semua orang duduk bersila di atas tikar.
            Rumoh Aceh terdiri dari beberapa bagian-bagian yaitu: yubmoh (bagian bawah rumah), yang biasa digunakan untuk menyimpan berbagai macam benda diantaranya seperti Jeungki (alat penumbuk padi), berandang (tempat menyimpan padi) dan lain sebagainya. Inilah contoh gambar Yubmoh yang ada di rumoh Aceh.

 Dan yang selanjutnya yaitu terdiri dari ruangan yang terdiri dari beberapa ruagan yaitu:
1)     Ruang Depan atau yang biasanya disebut dengan Seuramoe Keu (Serambi depan), ruangan ini polos tanpa kamar. Biasanya di fungsikan sebagai Ruang tamu.
2)      Ruangan Tengah atau Seuramoe Teungoh. Ruangan ini merupakan bagian inti dari rumoh Aceh dan ruangan ini agak lebuh tinggi dari ruangan lainnya, karena ruangan ini di anggap suci karena bersifat pribadi. Di ruangan ini biasanya terdapat dua bilik (kamar) yang berhadapan. Kedua kamar ini difungsikan sebagai tempat tidur kepala keluarga atau pemilik rumah.


Gambar yang ada dibelakang kami merupakan contoh kamar pmilik rumah.
3)  Ruangan Belakang atau biasanya disebut dengan Seuramoe Likoet (Serambi Belakang), ruangan ini biasanya di fungsikan sebagai dapur.
Inilah contoh gambar dapur dari masyarakat Aceh terdahulu.

Dan kami juga mendapat satu Ilmu baru lagi dari Observasi kami ini yang merupakan hal yang sangat unik yaitu dari bagunan Rumah Aceh diperkuat tidak menggunakan Paku melainkan menggunakan bahan pengikat dari tali jok (tali dari pohon Nira), Awe ataupun Rotan untuk mengikat  atap rumah yang pada umunya menggunakan daun dari pohon Rumbia yang fungsinya biasanya agar tidak terasa panas dan agar suasana didalam rumah terasa dingin dan biasanya apabila hujan juga tidak kedengaran bising. Rumah Aceh walaupun tidak menggunakan paku dan terbuat dari kayu namun bisa bertahan sampai ratusan tahun. Terimakasih dari kami atas perhatian dan kunjungan kawan-kawan ke blog kami.
TERIMOENG GEUNASEH
(TERIMAKASIH)
             
             https://youtu.be/FtUO9Zd27zo